Apakah mata Anda sering merah, sakit, dan sensitif terhadap cahaya? Kondisi ini bisa jadi lebih serius dari iritasi mata biasa. Anda mungkin sedang menghadapi Keratitis, yaitu peradangan pada kornea mata. Mengenali gejala, penyebab, dan bahaya kondisi ini sangat penting untuk menyelamatkan penglihatan Anda.
Apa Itu Keratitis dan Mengapa Kornea Penting?
Kornea adalah lapisan terluar mata yang berbentuk kubah, jernih, dan transparan. Fungsinya seperti jendela yang memungkinkan cahaya masuk ke mata dan memfokuskannya ke retina. Ketika kornea ini mengalami peradangan atau infeksi, kondisi itulah yang disebut Keratitis.
Peradangan ini tidak boleh diabaikan. Karena kornea adalah bagian yang krusial untuk memfokuskan cahaya, kerusakan atau jaringan parut (bekas luka) akibat Keratitis dapat menyebabkan penglihatan kabur permanen hingga kebutaan total jika tidak ditangani dengan cepat.
Gejala Keratitis yang Wajib Anda Kenali
Gejala Keratitis seringkali muncul mendadak dan terasa sangat mengganggu. Jangan tunda pemeriksaan jika Anda mengalami kombinasi gejala berikut:
- Mata Merah Intensif: Kemerahan yang terlihat jelas pada mata.
- Rasa Sakit Akut: Rasa perih atau nyeri yang cukup hebat pada mata.
- Fotofobia (Sensitif Cahaya): Mata terasa sangat silau dan nyeri saat terpapar cahaya terang.
- Penglihatan Kabur: Kualitas penglihatan menurun drastis.
- Mata Berair atau Mengeluarkan Kotoran: Produksi air mata berlebihan atau munculnya nanah.
- Sensasi Mengganjal: Perasaan seolah ada benda asing yang menempel di mata.
Penyebab Utama Keratitis: Infeksi dan Gaya Hidup
Keratitis terbagi menjadi dua jenis utama: Infeksius (menular) dan Non-infeksius (tidak menular).
1. Keratitis Infeksius (Paling Berbahaya)
Disebabkan oleh masuknya mikroorganisme ke kornea:
- Bakteri: Paling umum terjadi pada pengguna lensa kontak yang kurang higienis.
- Virus: Terutama Herpes Simpleks dan Herpes Zoster (virus cacar air/cacar api).
- Jamur: Biasanya terjadi setelah kontak mata dengan materi tanaman.
- Parasit: Seperti Acanthamoeba yang sering ditemukan di air keran atau kolam renang (risiko tinggi bagi pengguna lensa kontak).
2. Keratitis Non-Infeksius
Seringkali dipicu oleh trauma fisik atau kondisi tertentu:
- Cedera Mata: Goresan atau benturan ringan pada kornea.
- Penggunaan Lensa Kontak: Terlalu lama memakai lensa, terutama saat tidur, dapat mengurangi suplai oksigen ke kornea dan membuatnya rentan.
- Mata Kering Parah: Kornea tidak terlindungi dengan baik.
Pencegahan dan Pengobatan Keratitis
Langkah pencegahan terbaik adalah dengan menjaga kebersihan. Bagi pengguna lensa kontak, ini adalah kunci: jangan pernah tidur dengan lensa kontak, cuci tangan sebelum menyentuh mata, dan gunakan cairan pembersih steril. Hindari berenang dengan lensa kontak.
Pengobatan Keratitis harus segera dilakukan oleh Dokter Spesialis Mata dan bergantung pada penyebabnya:
| Penyebab | Jenis Obat (Resep Dokter) |
| Bakteri | Tetes mata Antibiotik |
| Virus | Tetes mata Antivirus |
| Jamur | Tetes mata Antijamur |
Keratitis adalah kondisi darurat mata. Jika terlambat diobati, infeksi dapat menjalar dan meninggalkan jaringan parut yang tebal pada kornea, satu-satunya cara mengatasinya mungkin adalah dengan Transplantasi Kornea.
