Ektropion

Ektropion adalah kelainan oftalmologi yang ditandai dengan eversi atau terlipatnya kelopak mata (umumnya kelopak mata bawah) ke arah luar, menjauhi bola mata. Kondisi ini membuat permukaan bagian dalam kelopak mata menjadi terbuka dan terpapar pada lingkungan luar.

Di pusat-pusat kesehatan mata, seperti yang disorot oleh praktik klinis di Clinique De La Vision, Ektropion dianggap sebagai masalah signifikan karena mengganggu mekanisme perlindungan dan pelumasan mata yang esensial, membuka peluang bagi komplikasi kornea yang serius.

 

Mekanisme Kerusakan dan Gejala Kunci

 

Kelopak mata berfungsi sebagai “penghapus kaca” yang mendistribusikan lapisan air mata secara merata di permukaan mata dan mengarahkan kelebihan air mata ke saluran pembuangan (puncta). Pada Ektropion, fungsi ini terganggu total:

  • Mata Berair Berlebihan (Epifora): Kelopak mata yang berbalik menyebabkan puncta tidak lagi menyentuh bola mata. Akibatnya, air mata tidak bisa mengalir ke saluran pembuangan, melainkan menetes keluar.
  • Mata Kering dan Iritasi: Meskipun mata terus berair, bagian kornea yang terpapar udara mengalami penguapan air mata yang cepat, menyebabkan kekeringan dan peradangan kronis pada konjungtiva dan kornea.
  • Sensasi Terbakar/Benda Asing: Iritasi terus-menerus memicu rasa tidak nyaman, kemerahan, dan sensitivitas terhadap cahaya (fotofobia).

Jika dibiarkan, kekeringan dan iritasi ini dapat berujung pada Keratitis Eksposur atau Ulkus Kornea, yang secara langsung mengancam integritas penglihatan.

 

4 Klasifikasi Etiologi Utama Ektropion

 

Memahami penyebab adalah kunci untuk menentukan terapi yang tepat. Ektropion diklasifikasikan berdasarkan asal-usulnya:

  1. Ektropion Involusional (Penuaan): Penyebab paling sering. Seiring bertambahnya usia, otot dan tendon di kelopak mata melemah dan meregang, menyebabkan kelopak mata melorot dan berbalik keluar.
  2. Ektropion Paralitik: Terjadi akibat kelumpuhan saraf wajah (N.VII), misalnya pada kasus Bell’s Palsy, yang menyebabkan hilangnya tonus otot penopang kelopak mata.
  3. Ektropion Sikatrikal: Disebabkan oleh tarikan jaringan parut (sikatriks) di kulit kelopak mata atau wajah, seringkali akibat luka bakar, trauma, atau dermatitis kronis. Jaringan parut ini secara fisik menarik kelopak mata menjauhi bola mata.
  4. Ektropion Mekanik: Disebabkan oleh massa atau tumor (jinak atau ganas) di kelopak mata yang mendorong tepi kelopak mata ke luar.

 

Penanganan Klinis: Dari Pelumasan hingga Restorasi Bedah

 

Penanganan Ektropion harus dilakukan secara terstruktur, disesuaikan dengan tingkat keparahan dan penyebab:

  • Tahap Awal/Paliatif: Mengatasi gejala dengan air mata buatan dan salep pelumas, terutama saat tidur, untuk melindungi kornea dari kekeringan.
  • Intervensi Definitif (Bedah): Pada sebagian besar kasus, koreksi bedah diperlukan untuk mengembalikan posisi kelopak mata.
    • Pada Ektropion Involusional, prosedur melibatkan pengencangan tendon horizontal kelopak mata bawah (lateral tarsal strip).
    • Untuk Ektropion Sikatrikal, mungkin diperlukan cangkok kulit (skin graft) untuk mengganti jaringan yang kaku dan menarik kelopak mata.

Konsultasi dengan ahli bedah okuloplastik sangat dianjurkan untuk menentukan teknik bedah yang paling efektif dan memulihkan fungsi normal kelopak mata.

link slot

slot resmi

rtp slot

bento4d

slot 777

slot resmi

toto slot

slot resmi

rtp slot

slot gacor

slot online

toto togel

Laisser un commentaire

Votre adresse e-mail ne sera pas publiée.