Di antara berbagai kondisi mata, peradangan pada organ penghasil air mata seringkali luput dari perhatian. Dakrioadenitis adalah istilah medis yang merujuk pada peradangan akut atau kronis pada Kelenjar Lakrimal (lacrimal gland), kelenjar utama yang bertanggung jawab memproduksi komponen air mata di sudut luar atas kelopak mata.
Sebagai gangguan yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor—mulai dari infeksi virus sederhana hingga penyakit autoimun kompleks—Dakrioadenitis memerlukan diagnosis yang cermat. Praktik klinis menekankan pentingnya membedakan kondisi ini dari infeksi di area air mata lainnya (dakriosistitis).
Jenis dan Penyebab Utama Dakrioadenitis
Dakrioadenitis diklasifikasikan menjadi dua bentuk utama, dan penyebabnya menentukan jalur pengobatan:
1. Dakrioadenitis Akut
Biasanya terjadi secara tiba-tiba dan seringkali bersifat unilateral (satu mata). Penyebabnya mayoritas adalah infeksi:
- Virus: Paling sering disebabkan oleh virus Mumps (Gondongan), Epstein-Barr Virus (EBV), atau Adenovirus.
- Bakteri: Seperti Staphylococcus aureus atau Streptococcus, meskipun lebih jarang.
2. Dakrioadenitis Kronis
Bentuk ini berkembang perlahan, cenderung tidak nyeri, dan dapat bersifat bilateral (kedua mata). Kondisi kronis sering dikaitkan dengan penyakit sistemik non-infeksi:
- Penyakit Autoimun: Sindrom Sjögren atau Sarkoidosis.
- Keganasan (Malignancy): Seperti limfoma atau tumor kelenjar lakrimal lainnya.
- Peradangan Idiopatik: Peradangan yang penyebabnya tidak diketahui (Pseudotumor Orbita).
Gambaran Klinis dan Tanda Bahaya
Gejala bergantung pada jenisnya. Pada kasus akut, peradangan biasanya dramatis:
- Pembengkakan Kelopak Mata Atas: Kelenjar lakrimal yang bengkak menyebabkan tonjolan di sudut luar atas kelopak mata, seringkali menciptakan bentuk ‘S’ pada tepi kelopak mata (S-shaped ptosis).
- Nyeri dan Kemerahan: Area pembengkakan terasa hangat, merah, dan sangat nyeri saat disentuh.
- Gejala Sistemik: Sering disertai demam dan pembesaran kelenjar getah bening di depan telinga (preauricular lymphadenopathy).
Penting untuk dicatat bahwa pembengkakan yang cepat, nyeri hebat, atau gangguan pergerakan mata dapat mengindikasikan komplikasi serius seperti Selulitis Orbita, yang membutuhkan penanganan darurat.
Strategi Pengobatan Berdasarkan Etiologi
Seperti yang ditekankan dalam panduan klinis, pengobatan Dakrioadenitis berpusat pada penanganan akar penyebabnya:
- Dakrioadenitis Viral Akut: Biasanya self-limiting (sembuh dengan sendirinya) dalam beberapa hari atau minggu. Pengobatan suportif dengan kompres hangat dan obat anti-nyeri (NSAID) sudah memadai.
- Dakrioadenitis Bakteri Akut: Membutuhkan terapi antibiotik yang tepat, baik secara oral maupun, dalam kasus parah, secara intravena.
- Dakrioadenitis Kronis: Memerlukan pemeriksaan mendalam (seringkali dengan CT scan atau bahkan biopsi kelenjar lakrimal) untuk mendiagnosis penyakit sistemik yang mendasari (seperti tumor atau gangguan autoimun) sebelum terapi yang ditargetkan dapat dimulai.
